Halaman

Rabu, 12 Februari 2014

Ketika Aku Mencintai KAMMI

Ada perbedaan sebelum dan sesudah aku bertemu dengan KAMMI. Ada begitu banyak hal.

Menyandang gelar Anggota di KAMMI, bukan tanpa usaha. Mengikuti daurah pun ada kualifikasi lulus dan tidak lulus. Apalagi untuk naik tingkat dari Anggota Biasa 1 menjadi Anggota Biasa 2.

Menjadi anggota KAMMI, tidak dibayar. Bahkan kami membayar iuran bulanan. Waktu tidur pun kadang melayang. Ketika ada aksi, tak jarang kami kepanasan, kehujanan, kelaparan, dan kehausan. Maklumlah kami bukan organisasi kaya raya. Uang kas saja jarang ber-nol 6.

Tapi lihat bentukan KAMMI. Mereka yang telah hidup jauh lebih lama dari ku, mereka yang tetap teguh menggenggam Tarbiyah ini, mereka mekar seperti bunga di padang pasir. Akar mereka menghujam dalam, daun daun mereka menaungi, buahnya begitu ranum, menghilangkan haus dan lapar bagi siapa saja yang memakan nya.

KAMMI merubah jalan pikiran ku. Memandang dunia bukan hanya dari kebahagiaan ku seorang diri. KAMMI membuat ku mampu melihat jauh kedepan, menembus ruang dan waktu, bahwa kita hidup tidak sendiri. Bahwa kita hidup tidak selamanya. Bahwa kehidupan dunia, kepuasan dunia, hanya seperti fatamorgana.

KAMMI merubah ku dalam cara menentukan pilihan. Terutama tujuan hidup. Aku tidak lagi melihat dengan cara aku biasa melihat. Aku mulai belajar bicara yang baik saja. Aku merubah jalan pikiran ku bukan untuk mendapat perhatian manusia, tapi untuk mendapat perhatian dari Allah saja.

Pertengkaran, perbedaan pendapat, konspirasi, kekecewaan, kini semua terasa kecil. Apa ketika kita tidak sejalan lantas kita harus marah? Apa ketika semua tidak berjalan sesuai rencana kita akan mundur? KAMMI mengajar kan ku cara bersikap menghadapi semua itu dengan cantik. Menyelesaikan masalah tanpa membuat masalah baru. Tentu saja keputusan ku tidak selalu benar. Begitu juga dengan KAMMI, karena kami manusia.

Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih untuk orang tua dan kakak2 ku yang tidak pernah putus nya mendoakan perubahan ku. Untuk teman2 KAMMI yang mengajarkan kedewasaan pada ku. Untuk teman2 KAMMI yang telah menunjukkan dunia pada ku. Untuk kalian yang membuat ku semakin mencintai Nya.

Segala puji bagi Allah..


begitulah ketika aku mencintai KAMMI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar