Halaman

Sabtu, 15 Februari 2014

Kisah Ku dan Panjang Akar Sawi (bag 3)

Sekali lagi aku harus menghitung panjang akar. Pegel leher ku terus2an nunduk. Enak kayaknya kalo rebahan. Hahaha.. mana tadi malam habis begadang. Itu lho.. yang nginep di kalduga.

Aku agak sebel sama tikus di lab yang entah sejak kapan ada disini. Akar yang sedang ku jemur mendadak hilang. Deuuuhhh...

Tinggal dikit lagi nih. Semoga boleh ya besok aku pakai lab di hari sabtu. Soalnya sampel ku masih ada beberapa yang belum selesai dan aku mau semua segera selesai.

Mungkin ada yang sedang bernasib sama dengan aku? Harus berada sendirian di dalam lab fisika tanah, mengukur panjang akar hanya berteman hape dan headset dan musik saja? Hm.. mana bau etanol 20% ini membuat kepala ku melayang2. Seenggaknya bukan metanol yang berbahaya sekali untuk kesehatan. Bahkan bakteri tidak bisa tumbuh dsna. Huft.. di etanol ini beberapa masih ada yang berjamur setelah 1 bulan diinap. Hahaha.. kelamaan diinep jadi begini. Dan baunyaaaaaa sedep beud.

Sudah2, bagi kalian yang sedang kebingungan menghadapi akar yang ruwet dan ribet, aku punya tips untuk membuatnya lebih mudah.

Pertama..
Coba menghitung akar sedikit demi sedikit. Jangan langsung semua di tumplek di kotak kaca penghitung, bingung nanti. Tapi kalo akarnya sedikit ya nggak apa2 sih..

Tips kedua..
Untuk akar2 yang jumlah nya banyak, bisa dibagi dalam jumlah tertentu. Misalnya 5, 8 atau 10. Kemudian ambil satu bagian untuk diukur panjangnya, hasilnya dikalikan jumlah bagian tadi (misalnya 10) kemudian masukan kedalam rumus perhitungan. Tau kan rumus nya? Kalo belum, aku akan upload di postingan selanjutnya. Tapi cara ini tidak dianjurkan karena kemungkinan banyak terjada kesalahan. Error nya besar euy.

Tips ketiga..
Gunakan kirologi.
Hahaha, yang ketiga jangan dicontoh. Nanti data anda korup.

Okok, demikian tips2 yang bisa digunakan untuk menghitung panjang akar.. selamat mencoba :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar