Halaman

Rabu, 12 Februari 2014

Jam Malam Ku

aku baru saja pulang dari menjenguk teman dan aku pulang terlambat. ya, terlambat setengah jam dari jam malam. hks. ku pikir aku akan dimarahi (tentu saja tidak) tapi aku tau aku salah. hks.

ada istilah jam malam di keluarga kami dan termasuk juga di organisasi ekstra kampus ku, KAMMI. jam malam interaksi laki-laki dan perempuan adalah jam 8. biasanya syuro atau rapat maksimal sampai jam 8 dan untuk musyawarah besar bisa lebih dari itu. meskipun kebanyakan kami jarang menggunakan jam-jam malam untuk kegiatan apapun. jam malam di luar rumah adalah jam 9 itu sudah termasuk jam online di sosmed. jam-jam ini biasanya berubah sesuai tempat. teman-teman KAMMI di Jakarta memiliki jam malam hingga jam 10. wah, kalo di jember udah bahaya benget.

kenapa sih kok temen-temen KAMMI menerapkan jam malam bagi anggotanya? yah, ini dilakukan untuk menjaga kader-kader juga. terutama kader akhwat. penerapan jam malam diharapkan dapat menjaga kader akhwat dari tindak kejahatan yang biasanya dilakukan di malam hari. bahkan akhwat KAMMI nggak boleh ikut mabid lho. boleh nya cuma itikaf.

mungkin udah bawaan nya anak KAMMI kali yah, jadi dimana-mana kalo bisa nggak ngelanggar peraturan di KAMMI sendiri. jadi kadang-kadang beberapa peraturan di dalam di bawa keluar juga. kayak peraturan jam malam ini salah satunya. yah, kalo menurut aku sih, penerapan jam malam udah bener banget. nggak etis juga liat anak perempuan ada di luar rumah malem-malem.

ini juga salah satu alasan kenapa aku dukung banget penerapan jam malam.

cerita ini aku dapat dari adik binaan ku. dia yang juga anak pertanian hendak tinggal di salah satu pondok pesantren sebelum akhir nya tinggal di kos-kosan biasa. hal ini karena pertimbangan bahwa anak pertanian biasanya pulang malam karena banyak tugas, banyak kegiatan, dan lain-lain. jika seorang anak pesantren pulang malam-malam, apa yang akan dikatakan orang? toh orang lain tidak akan mau tau apa yang dilakukan oleh seorang perempuan sehingga ia pulang malam. yang mereka tau kan ada seorang anak pesantren yang pulang larut malam. ngapain? wah, konotasi udah negatif dan bisa menjelekan nama pesantren sekaligus nama si perempuan sendiri.

begitu juga dengan kakak perempuan ku yang dengan serius mengatakan, apapun alasannya, anak perempuan di luar rumah lebih dari jam 9 malam (maksud nya udah kemaleman banget) itu nggak baik. apalagi tanpa didampingi mahram nya.

deuh.. sumpe deh, meleleh denger nasehat nya kakak gue. mengkeret.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar