VIRUS GARUT
Assalamualaikum
wa rahmatullahi wa barakatuh. ^^ apa kabar teman-teman semua? Saat saya menulis
catatan ini, waktu sedang menunjukan pukul 5.20 WIB ditemani lagu Ar Ruhul
Jadid – Khaibar ya Yahud yang membangkitkan semangat saya.
Biasanya kalau
nggak ada kerjaan, saya mencoba melanjutkan tadarus saya, tapi kali ini saya
sempatkan untuk menulis. Ini semua karena beberapa jam yang lalu saya melihat
halaman blog kawan saya dan ternyata subhanallah.. semua yang ada disana insya
allah bermanfaat. Dan FYI aja yah.. for your information ajah nih, dia adalah
kawan yang mengembalikan semangat saya dari kegalauan rutin, alias GARUT (Galau
Rutin).
Apa sih galau
rutin itu? Apa sih penyebabnya?
Galau sendiri menurut bahasa tidak ada hubungannya dengan kesedihan. galau adalah sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan. nah tuh,, Tapi seiring berkembangnya zaman, galau itu diartikan sebagai perasaan sedih, bingung, putus asa, dan segala macam perasaan negatif yang campur aduk. Dan penyebabnya? Banyak, mulai dari orang tua, kisah cinta, skripsi yang nggak selesai-selesai, banyak utang, dll. Gejala dasar dari galau adalah bingung, sedih, murung, nggak enak makan, males ngapa-ngapain, dan akibatnya adalah nggak fokus sama kerjaan, kamar jadi berantakan, badan jadi kurus, kehidupan terganggu, hubungan sosial kurang baik, dan kerjaan nggak ada yang selesai.
Galau sendiri menurut bahasa tidak ada hubungannya dengan kesedihan. galau adalah sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan. nah tuh,, Tapi seiring berkembangnya zaman, galau itu diartikan sebagai perasaan sedih, bingung, putus asa, dan segala macam perasaan negatif yang campur aduk. Dan penyebabnya? Banyak, mulai dari orang tua, kisah cinta, skripsi yang nggak selesai-selesai, banyak utang, dll. Gejala dasar dari galau adalah bingung, sedih, murung, nggak enak makan, males ngapa-ngapain, dan akibatnya adalah nggak fokus sama kerjaan, kamar jadi berantakan, badan jadi kurus, kehidupan terganggu, hubungan sosial kurang baik, dan kerjaan nggak ada yang selesai.
Jika ada salah
satu dari gejala diatas yang temen-temen alami, berarti kamu positif GARUT.
Kalo udah terkena virus GARUT, terus enaknya gimana?
Ada beberapa cara
nih biar temen-temen nggak GARUT terus. Cara ini saya cari berdasarkan
pengalaman hidup saya. Karena sebagai orang bertipe melankolis, saya mudah
sekali terkena virus GARUT ini. Bagaimana sih cara saya mengatasi keGARUTan
saya? Check this out!!!
1. Cari tau
penyebab galau
Sebelum mengatasi
galau, sebaiknya kita tau dulu, apa sih yang menyebabkan kita ini galau?
Kegalauan yang biasa saya alami adalah karena percintaan (maaf, masih agak
ababil), teman, dan kuliah (masih nempuh skripsi). Jika ada sedemikian besar
masalah yang ada, catat dalam bentuk diagram. Temukan hubungan dari semua
masalah yang ada dan cari dimana pusat dari masalah itu. Jangan lama-lama cari
penyebab, usahakan 1 jam sudah menemukannya, atau maksimal 1 hari saja. Terlalu
lama berkutat dalam masalah, hanya akan memperburuk masalah. Jika tidak
menemukan kesimpulan, coba tanya orang yang menurut kamu bisa memberikan solusi
bijak dan juga bisa jaga rahasia. Bercerita pada ember bocor hanya akan
menambah masalah. Hati-hati memilih kawan.
2. Selesaikan
masalah
Cobalah
selesaikan masalah yang ada. Konsultasikan dengan orang yang tepat misalnya
kakak, orang tua, guru, sahabat, dll. Saya biasa bercerita pada orang yang
berbeda. Jika masalah tentang kuliah, mulai dari skripsi sampai dosen, saya
akan bercerita pada senior saya, tapi jika masalah tentang percintaan, saya
akan bercerita pada sahabat saya. Terkadang masalah memang terjadi
berlarut-larut dan perlu terapi khusus untuk melewatinya. Ini dia yang biasa
saya lakukan jika masalah saya terjadi berlarut-larut:
a. Mengingat
Tuhan
Saya pernah
mendapatkan nasehat saat saya mendapat gangguan di awal saya mengerjakan
skripsi, dan senior saya berkata, “Yakinlah bahwa Tuhan hanya memberikan
masalah berat selama tiga hari. Setelah itu semua akan baik-baik saja.” Dan
ditempat lain saya mendapatkan bahwa, “Tuhan memberikan cobaan sesuai dengan
kemampuan hambanya.” Semua saya jalani dengan keyakinan, dan masalah yang
berlarut tiba-tiba menjadi sedemikian simpel, saya tau inti masalahnya, dan
saya mendapatkan penyelesaiannya. Tapi disetiap penyelesaian pasti ada pilihan
dan disetiap pilihan ada konsekuensi. Saat mengambil salah satu, pilihlah yang
terbaik bagi semua. Konsekuensi yang ada juga harus kamu jalani, dan terus lah
ingat bahwa masalah yang ada hanya terjadi 3 hari, setelah itu semua selesai.
b. Mencari
hiburan
Ingat, galau
merupakan ion negatif yang beresiko merusak sel-sel tubuh terutama otak.
Lakukan segala macam hal positif, seperti berolahraga, mendengar musik, makan
makanan yang sehat, dll. Dengarkan music yang bersemangat, jangan terus
mendengarkan lagu mellow dan jangan dengarkan lagu hard rock. Dengarkan lagu
yang memberikan harapan, semangat, dan pastikan lirik lagu memiliki lirik
positif. Se positif mungkin. Kata ‘benci’, ‘salah’ ‘kurang’, dan segala macam
yang bernilai minus, hindari. Makan makanan yang sehat, ion negatif dari galau
telah merusak sel-sel dalam tubuh dan akibatnya tubuh memerlukan asupan gizi
yang lebih banyak untuk mengganti kerusakan yang ada. Semakin lama kamu galau,
semakin banyak yang perlu diperbaiki.
c. Teruslah
tersenyum
Tubuh tidak tau
apakah senyum yang kita berikan bernilai tulus atau tidak. Tapi setiap senyum
memberikan rangsangan pada tubuh untuk menghasilkan hormone anti stress.
Cobalah untuk tersenyum dimana pun. Namun, hindari tertawa terbahak-bahak. Tertawa
terbahak-bahak memang memberikan rasa puas, namun sesuatu yang terjadi
sekaligus tidak akan memberikan efek yang tahan lama. Lakukan perlahan.
d. Kembalikan
semua pada Tuhan
Saya memang bukan
orang yang sedemikian taat pada Tuhan, tapi saya mencoba mengingat Tuhan kapan
pun. Saya belajar, bahwa berharap pada manusia adalah kekeliruan nomor 1 yang
terjadi di dunia. Saya hanya mendapat kekecewaan bahkan jika saya berharap
orang yang saya sukai akan menyukai saya, atau saya berharap teman saya akan
mengerjakan tugas kelompok dan semua akan selesai tanpa saya berusaha. Ingat
man jadda wa jadda? Berusahalah, dan serahkan semua pada Tuhan. Karena Tuhan
saya adalah Allah, maka saya berdoa pada Allah.
Saya adalah tipe
orang yang tidak tau harus dimulai dari mana usaha saya. Jadi setiap hendak
bekerja, saya selalu mengingat salah satu ayat dalam Al Qur’an:
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka
Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan
kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang
nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan
(At Taubah – 105).
Saya tidak peduli
apakah orang akan mengejek pekerjaan saya atau tidak peduli pada usaha saya,
selama analisis saya mengatakan bahwa pekerjaan saya baik dan bermanfaat mulai
dari awal, proses, hingga hasilnya. Sedangkan berhasil atau tidak nya, saya
serahkan pada Allah. Saya yakin Allah telah menyiapkan jalan lain di balik
kegagalan. Karena kegagalan bukan hanya kemenangan yang tertunda, tetapi
kegagalan adalah “Sesuatu yang tidak bisa kita dapatkan karena sesuatu itu
memang bukan hak kita.”
Ingatlah bahwa
setiap umat muslim diwajibkan beriman (mempercayai) pada 6 hal. Dimana jika
salah satu dari ke-6 hal itu tidak dipercayai, maka gugurlah status muslimnya. Salah
satunya adalah percaya pada takdir. Takdir sendiri berkaitan erat dengan nasib.
Tapi, nasib dan takdir itu apa sih?
Dari dialog yang
pernah saya lakukan dengan teman-teman saya, jika saya salah mohon diperbaiki,
karena kebenaran hanya milik Allah, dan kesalahan sepenuhnya adalah milik saya.
Jadi, nasib adalah usaha kita. Nasib bisa kita pilih. Itulah mengapa ada
pernyataan bahwa hidup adalah pilihan, atau rejeki harus dicari. Sedangkan
takdir adalah hasil dari usaha kita. Misalnya dalam memilih jodoh. Mendekati,
melamar, dan menikah adalah usaha, sedangkan siapa yang kita nikahi atau siapa
yang menemani kita sampai mati adalah takdir. Masih tidak paham? Baik, contoh
kedua. Misalnya dalam hal kecelakaan. Usaha kita adalah menggunakan helm,
memakai jaket, dan berkendara sepeda motor perlahan. Tapi tiba-tiba ada
pengedara lain yang ngebut dan akhirnya menabrak kita. Keberadaan pengendara
ngebut dan kecelakaan yang terjadi adalah takdir sedangkan usaha kita berjalan
perlahan adalah nasib. Dan takdir lain yang terjadi adalah helm kita lecet
(setelah ada usaha menggunakan helm), jika kita tidak menggunakan helm, maka
takdir yang kita dapat adalah masuk rumah sakit dan mendapat jahitan di kepala.
Teman-teman
semua, jangan lupa setelah ada kesulitan ada kemudahan. Setelah pertemuan ada
perpisahan. Kalo kamu masih galau, silakan send message. Kita sharing bareng
sesama orang galau. ^^
Semoga galau kamu
cepet sembuh. Get well soon..
Wassalamualaikum
wa rahmatullahi wa barakatuh..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar